Admira las obras que embellecen nuestras Revistas en la Sección de Galería
Donald Trump Bersiap Menghadapi Vonis di Sidang Senat

Donald Trump Bersiap Menghadapi Vonis di Sidang Senat

Donald Trump Bersiap Menghadapi Vonis di Sidang SenatDonald Trump yang popular dikenal dengan panggilan The Donald ialah seorang raja bisnis Amerika, tokoh acara televisi, seorang penulis, ketua dan presiden The Trump Organization dan pendiri Trump Entertainment Resorts. Gaya hidup Donald Trump yang sangat boros, cara blak-blakan dalam peran di reality show NBC, The Apprentice, telah membuatnya menjadi selebriti terkenal No 17 pada daftar Forbes 2011 di antara 100 selebritis lainnya. Trump ialah putra dari Fred Trump, pengembang kaya real-estate di NYC. Ia bekerja untuk perusahaan ayahnya, Elizabeth Trump & Son.

Saat sedang kuliah di Wharton School of University of Pennsylvania, pada tahun 1968 ia resmi bergabung dengan perusahaan. Dia diberi kendali penguasaan perusahaan pada tahun 1971 dan kemudian menamainya The Trump Organization. Pada tahun 2010, Trump menyatakan minatnya menjadi calon Presiden AS di pemilu 2012, meskipun pada Mei 2011, ia mengumumkan tidak akan menjadi kandidat, namun beberapa minggu kemudian ia mengatakan ia tidak sepenuhnya mengesampingkan kemungkinan. Pada bulan Desember 2011, Trump juga disarankan ikut sebagai pilihan Wakil Presiden oleh Michele Bachmann. poker 99

Karir politik Presiden Donald Trump diujung tanduk ketika DPR AS dengan suara mayoritas sepakat untuk memakzulkan dirinya pada 18 Desember 2019. Donald Trump mencatat sejarah karena menjadi presiden ketiga Amerika Serikat yang dimakzulkan. sbobet365

Donald Trump Bersiap Menghadapi Vonis di Sidang Senat

Awal tahun 2020 akan menjadi hari-hari yang berat untuk kepresidenan Trump, seiring Demokrat membuka lobi politik dan hukum agar Trump bisa dimakzulkan di sidang Senat pada Januari. www.americannamedaycalendar.com

Berikut sekilas skandal Trump sebelum putusan pemakzulan 18 Desember.

Pada awal September, pengaduan whistleblower yang diajukan oleh anggota komunitas intelijen mengatakan bahwa pada panggilan telepon 25 Juli dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Trump menggunakan wewenang kepresidenannya untuk meminta campur tangan dari negara asing untuk pilpres AS 2020, dikutip dari Business Insider.

Keluhan whistleblower merinci bagaimana Trump menekan pemerintah Ukraina untuk menyelidiki mantan Wakil Presiden Joe Biden dan putranya beberapa hari setelah menahan paket bantuan militer hampir US$ 400 juta atau Rp 5,57 trilun.

Menurut konstitusi Amerika Serikat, adalah pelanggaran besar jika menggunakan campur tangan asing untuk kepentingan politik dalam negeri.

Demokrat melihat skandal ini sebagai peluang pemakzulan Trump, setelah gagal lewat penyelidikan Robert S. Mueller.

Dikutip dari Los Angeles Times, 19 Desember 2019, Klausul dalam Konstitusi Amerika Serikat Pasal II ayat 4 mengatakan, “Presiden, Wakil Presiden dan semua Pejabat Sipil Amerika Serikat, bisa dipecat dari jabatannya dengan pemakzulan sebagai suatu hukuman atas Pengkhianatan, Penyuapan, atau Kejahatan Tinggi dan Pelanggaran Berat lainnya.

Pada 18 Desember, DPR AS yang dikuasai Demokrat, mengesahkan dua pasal pemakzulan: tentang tuduhan Trump menggunakan wewenang kepresidennya untuk meminta negara asing campur tangan dalam politik dalam negeri AS, dan menuduh Trump merintang proses peradilan dalam penyelidikan Kongres.

Menurut Reuters, tidak ada presiden dalam 243 tahun sejarah Amerika Serikat yang dicopot dari jabatannya melalui pemakzulan. Pemakzulan akan membutuhkan mayoritas dua pertiga dalam 100 anggota Senat, yang berarti setidaknya 20 anggota Partai Republik harus bergabung dengan Demokrat dalam pemungutan suara melawan Trump. Sejauh ini tidak ada yang mengindikasikan mereka akan melakukannya.

Senat dari Partai Republik yang bernama Mitch McConnell, telah memperkirakan “tidak ada kesempatan” Senat akan memvonis Donald Trump.

Baru-baru ini dalam laporan Reuters 30 Desember, Senator Republik John Kennedy, yang sering menjadi pembela Presiden Donald Trump, mengatakan pada Ahad bahwa tidak ada aturan nyata tentang bagaimana Senat AS harus menjalankan persidangan pemakzulan, dan bahwa majelis dapat memilih untuk mendengarkan saksi dan bukti.

“Ketika hingga pada pemakzulan, aturannya adalah bahwa sebenarnya tidak ada aturan substantif,” kata Kennedy

Akibatnya, katanya, ada banyak langkah yang bisa diambil Senat, termasuk membentuk komite untuk mendengar bukti dalam kasus ini.

Senat yang diisi mayoritas Republik diperkirakan akan mengadakan sidang pemakzulan awal tahun depan, setelah Ketua DPR Nancy Pelosi mengirimkan pasal-pasal pemakzulan ke majelis.

Konstitusi AS tidak memiliki pedoman terperinci tentang proses tersebut, kata Kennedy. “Ini bukan pengadilan pidana,” kata Kennedy, menambahkan tidak ada standar pembuktian dan tidak ada aturan pembuktian.

Senator belum dapat menyetujui apakah akan mengizinkan saksi. Partai Republik memiliki mayoritas 53 kursi di Senat, di mana 51 suara diperlukan untuk melewati serangkaian aturan untuk persidangan Trump, sehingga Partai Republik tidak mampu mengalihkan banyak pembelot.

Pemimpin Senat dari Partai Republik Mitch McConnell mengatakan dia ingin mendengar kesaksian dan mengajukan pertanyaan sebelum memutuskan apakah akan menerima saksi. McConnell mengatakan bulan ini dia berkoordinasi total dengan Gedung Putih mengenai pemakzulan Trump, dan mengatakan dia bukan juri yang tidak memihak.

Demokrat dan Gedung Putih masih susun strategi

Sejauh ini, Ketua DPR Nancy Pelosi masih menahan pasal pemakzulan Trump saat laporan ini dirilis.

Beberapa Demokrat progresif telah mendesak para pemimpin Demokrat untuk menahan pasal sampai Ketua Mayoritas Senat Mitch McConnell, menyetujui parameter untuk persidangan Senat, serta setuju untuk membawa saksi langsung seperti pejabat sementara Kepala Staf Gedung Putih Mick Mulvaney untuk bersaksi.

Donald Trump sendiri dikabarkan frustasi dengan langkah Pelosi menahan pasal pemakzulan. Liburan Natal dan Tahun Baru dihabiskan Trump untuk menyusun strategi termasuk siapa yang akan dikirim untuk jadi tim pembelanya di sidang Senat.

Donald Trump Bersiap Menghadapi Vonis di Sidang Senat 1

Satu sumber mengatakan satu-satunya kepastian tentang tim pembela Presiden pada saat ini adalah Penasihat Gedung Putih Pat Cipollone sebagai pemimpin dan akan dibantu oleh beberapa wakilnya. Penasihat luar pribadi Presiden akan memainkan peran yang lebih terbatas, kata sumber itu.

Sementara DPR Demokrat akan mengirim “manajer” untuk mengelola kasusnya di sidang Senat. Menurut Los Angeles Times, para manajer bertindak sebagai jaksa di Senat dan biasanya berasal dari anggota Komite Kehakiman DPR AS. Jumlah manajer berbeda-beda, akan tetapi dalam persidangan pemakzulan sebelumnya, jumlahnya biasanya ganjil.

Ada catatan sejarah menarik terkait pemakzulan Presiden Amerika Serikat. Kabar baik untuk Trump ialah setiap presiden sebelumnya yang menghadapi pemakzulan melawan DPR dan Senat, selalu lolos karena oposisi dari partai pesaing. Partai Republik Trump memiliki mayoritas di Senat dan kemungkinan akan melindunginya.

Andrew Johnson menghadapi pemakzulan terpanjang sejak Demokrat hanya memiliki sedikit kursi di Capitol Hill. Bagaimanapun, dia masih bisa lolos dari vonis pemakzulan.

Akan tetapi kabar buruk bagi Trump adalah bahwa partai dari setiap presiden yang menghadapi pemakzulan akan kalah pemilihan presiden berikutnya.

Partai Demokrat meloloskan pasal pemakzulan, tetapi Senat yang dikuasai Republik diperkirakan akan membebaskan Trump dari vonis dan berpotensi untuk membatalkan tuduhan sama sekali.

Pada saat ini belum diketahui nasib politik Trump pada pemilihan. Donald Trump sedang maju sebagai petahana pada pilpres 2020.